Burung Maleo

BURUNG MALEO

Maleo yang nama latinnya Macrocephalon maleo merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi dan aktivitas sehari-hari hanya berjalan dengan bertumpu pada kekuatan kakinya yang kokoh. Ciri-cirinya antara lain tubuhnya lebih besar dari entok, serta sebagain besar warna badannya hitam mengkilap , namun pada bagian lehernya berwarna putih. Burung yang hidup di hutan yang jauh dari kebisingan. Ciri lainnya, maleo memiliki jambul pada bagain kepala. Keunika dari burung ini yakni berat telurnya berkisar 230-253 gram, atau lima kali lebih besar dari telur ayam. Maleo sendiri berelur dengan cara yang unik yaitu dengan menggali lubang di tanah berpasir dengan kedalaman 50-80 cm. Lubang itu kemudian ditutup pasir dengan cakarnya yang kokoh, sehingga telur akan mendapatkan kehangatan dari pasir penutupnya dan beru menetas setelah hari ke 62 hingga 72.

Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar. Setelah menetas, anak maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa sehingga burung tersebut bisa terbang, hal ini  dikarenakan nutrisi yang terdapat dalam telur lima kali lipat dar telur biasa. Anak maleo harus mencari makan sendiri serta harus berupaya untuk menghidari predator seperti ular, kucing babi hutan serta burung elang.

Persebaran burung Maleo hanya terdapat pada bagian tengah Sulawesi. Jumlah burung Maleo ini terus berkurang karena dikonsumsi dan juga telurnya diburuh oleh masyarakat. Persebaran burung Maleo di temukan pada daerah yang memiliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australia. Populasi hewan endemik ini hanya ditemukan di hutan hujan tropis daratan rendah Pulau Sulawesi khususnya pada bagian Sulawesi tengah yakni di kabupaten Sigi dan kabupaten Banggai.